WhatsApp Icon

Ketua BAZNAS Sulsel Hadiri Seminar Internasional Kurikulum Cinta dan Ekoteologi sebagai Dasar Gerakan Implementasi Deklarasi Istiqlal

05/02/2025  |  Penulis: BAZNAS SULSEL

Bagikan:URL telah tercopy
Ketua BAZNAS Sulsel Hadiri Seminar Internasional Kurikulum Cinta dan Ekoteologi sebagai Dasar Gerakan Implementasi Deklarasi Istiqlal

Seminar Internasional Kurikulum Cinta dan Eco-Theology

Sengkang, 05 Februari 2025 – Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Sulawesi Selatan Dr. dr. H. M. Khidri Alwi, MA, M.Kes turut serta dalam Seminar Internasional bertajuk "Kurikulum Cinta dan Eco-Theology sebagai Basis Gerakan Implementasi Deklarasi Jakarta" yang digelar di Sengkang, Wajo, Sulawesi Selatan. Acara ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Agama Republik Indonesia dan Pesantren As’adiyah, Sengkang.

Seminar ini bertujuan untuk mematangkan konsep "Kurikulum Cinta" dan "Eco-Theology" agar dapat segera diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, menekankan bahwa kedua konsep ini merupakan refleksi mendalam atas peran agama dalam membangun masyarakat yang harmonis serta menjaga kelestarian bumi sebagai amanah Tuhan.

Dalam seminar ini, hadir berbagai tokoh nasional dan internasional, di antaranya mantan Deputy Menteri Wakaf Mesir As-Said Muhamad Ali Al-Husaini, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Arsad Hidayat, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Nyayu Khodijah, serta Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Hamdan Juhanis. Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin dan Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad juga dijadwalkan sebagai pembicara.

Dalam pemaparannya, Menteri Agama menyampaikan bahwa "Kurikulum Cinta" merupakan sistem pendidikan yang berlandaskan kasih sayang, empati, serta penghargaan terhadap keberagaman. Nilai-nilai ini harus menjadi bagian utama dalam pendidikan formal maupun non-formal, termasuk di lingkungan pesantren. Pendidikan agama, menurutnya, tidak hanya mengajarkan aspek ritual-formalistik, tetapi juga harus menanamkan semangat moderasi dan penghormatan terhadap keberagaman.

Selain itu, konsep "Eco-Theology" menjadi landasan spiritualitas dalam upaya pelestarian lingkungan. Menjaga bumi bukan sekadar tugas ilmiah atau kebijakan negara, melainkan juga bagian dari ibadah kepada Tuhan. Gerakan lingkungan berbasis keagamaan, seperti masjid ramah lingkungan dan pesantren hijau, menjadi contoh nyata implementasi konsep ini.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Arsad Hidayat, menyampaikan bahwa tantangan dehumanisasi dan kerusakan lingkungan semakin meningkat. Berdasarkan data BMKG, suhu udara Indonesia pada Januari 2025 merupakan yang tertinggi ke-11 sepanjang periode pengamatan sejak 1981. Climate.gov juga mencatat bahwa laju pemanasan bumi sejak 1982 telah meningkat tiga kali lipat. Sementara itu, luas hutan yang hilang dalam 10 tahun terakhir mencapai 12,5 juta hektar, menandakan urgensi untuk bertindak.

Sebagai upaya menghadapi tantangan ini, Deklarasi Istiqlal yang ditandatangani oleh Imam Besar Masjid Istiqlal dan Paus Fransiskus pada 5 September 2024 di Jakarta menjadi pijakan penting. Deklarasi ini menegaskan dua isu utama, yaitu melawan dehumanisasi dan memperkuat pelestarian lingkungan. Menteri Agama menekankan pentingnya mengamplifikasi dan mengimplementasikan konsep "Kurikulum Cinta" dan "Eco-Theology" agar dampaknya dapat dirasakan luas oleh masyarakat.

Ketua BAZNAS Sulsel dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif ini dan menegaskan bahwa BAZNAS Provinsi Sulawesi Selatan siap berperan aktif dalam mendukung gerakan ini melalui program-program berbasis zakat yang berkelanjutan dan berorientasi pada kesejahteraan umat. BAZNAS Sulsel berharap seminar ini dapat menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya peran agama dalam menjaga harmoni sosial dan kelestarian lingkungan.

Seminar ini dihadiri lebih dari 200 tokoh secara langsung dan diikuti oleh lebih dari 1.000 peserta secara virtual melalui aplikasi Zoom serta disiarkan melalui kanal YouTube As'adiyah. Dengan adanya diskusi dan kolaborasi ini, diharapkan gagasan "Kurikulum Cinta" dan "Eco-Theology" dapat menjadi pedoman bagi lembaga pendidikan dan masyarakat dalam membangun kehidupan yang lebih berkeadilan dan berkelanjutan.

Bagikan:URL telah tercopy

Berita Lainnya

Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat